
Harahap H, Budiman B, Sandjaja, Syarief NS. A Cross-Sectional Survey in Rural Bihar, India,Indicates That Nutritional Status, Diet, andStimulation Are Associated with Motor andMental Development in Young Children. Larson LM, Young MF, Ramakrishnan U,Girard AW, Verma P,Chaudhuri I, Srikantiah S, Martorell R. Review of the evidence linking protein and energy to mental development. Grantham-McGregor S and Baker-Henningham H. Nutrition and brain development in early life. Washington DC 20433: The International Bank for Reconstruction and Development/The World Bank,2009. Gizi Indon 203 36(2):153-160.įernald LCH, Kariger P, Engle P, Raikes Examining Early Child Development in Low-Income Countries:A Toolkit for the Assessment of Children in the First Five Years of Life. Perkembangan Mental Bayi dan Anak Indonesia: Hasil SEANUTS Indonesia. Jakarta: Departemen Kesehatan, 2011.īudiman B, Syarief NS, Soekatri MYE. Jakarta: Departemen Kesehatan, 2013.ĭepartemen Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Lancet 2007 369: 60–70ĭepartemen Kesehatan, Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Child development in developing countries 1 : Developmental potential in the fi rst 5 years for children in developing countries. Grantham-McGregor S, Cheung YB, Cueto S, Glewwe P, Richter L, Strupp B, and the International Child Development Steering Group. Maternal and child undernutrition and overweight in low-income and middle-income countries. Kata kunci: konsumsi makanan, pengasuhan anak, perkembangan anak, status giziīlack RE, Victora CG, Walker SP, Bhutta ZA, Christian P, de Onis M, Ezzati M, Grantham-McGregor S, Katz J, Martorell R, Uauy R.

Asupan protein, sosial ekonomi status dan pengasuhan anak merupakan faktor risiko untuk terjadinya pertumbuhan dan hambatan perkembangan pada anak. S-SD berhubungan dengan kurang asupan protein (OR=3,1 95%CI:1,2-8,2), SES rendah dan anak digendong > 2 jam (OR=6,9 95%CI:2,5-19,0). Analisis yang digunakan adalah multi-nomial logistic regression. Status sosial ekonomi dikategorikan menjadi rendah dan tinggi. Asupan protein dikelompokkan atas cukup (≥80% RDA) dan kurang (2 jam. stunting dan perkembangan terganggu (S-SD). TB dan perkembangan normal (NH-ND), 2).stunting tetapi perkembangan normal (S-ND), 3).TB normal tetapi perkembangan terganggu (NH-SD), dan 4). Perkembangan diukur menggunakan test Denver II. Pertumbuhan dinilai melalui Z-skor tinggi badan (TB) menurut umur standar WHO.

Sampel adalah 247 anak, berusia 0,5–1,9 tahun dari penelitian South East Asian Nutrition Study tahun 2011. Tujuan analisis adalah mengetahui proporsi gangguan pertumbuhan dan perkembangan dan mempelajari asosiasi asupan makanan dan pengasuhan dengan pertumbuhan dan perkembangan anak. Pertumbuhan dan perkembangan anak dipengaruhi oleh berbagai faktor risiko diantaranya kekurangan gizi, kemiskinan, dan lingkungan rumah yang kurang stimulasi. Protein intake, SES and care for children were risk factors for growth and development of children.

S-SD was associated with inadequate protein intake (OR=3.1 95%CI:1.2-8.2), low SES and duration of carrying them more than 2 hours (OR=6.9 95%CI:2.5-19.0).

Data analysis employed multi-nomial logistic regression. Age was categorized into 0.5–0.9 years and 1.0–1.9 years. Socio-economic status was categorized into low and high based on quintile. Protein intake was divided into adequate (≥80% RDA) and inadequate (2 hours. Children were divided into four groups: 1).normal height with normal development (NH-ND) 2).stunting with normal development (S-ND), 3).normal height with suspected underdevelopment (NH-SD), and 4).stunting with suspected underdevelopment (S-SD). Development was measured using Denver II test. Growth was assesed by height for age in Z-score of WHO standard. Samples were 247 children aged of 0.5-1.9 years who participated in the South East Asian Nutrition Survey (SEANUTS) in 2011. The objective of this analysis was to calculate the proportion of growth and development disorder and to determine the association of food intake and care for children with children’s growth and development. Growth and development of children affected by various risk factors include malnutrition, poverty, and a less stimulated home environment.
